Bendungan Pice berada di bagian hulu Sungai Lenggang yang letaknya ada di Desa Cangguh dan lokasinya berdekatan dengan kantor PT Timah. Bendungan Pice menjadi salah satu peninggalan Belanda di Kota Gantong, Belitung Timur. Bendungan yang dibangun sejak tahun 1934 hingga 1936 ini pada awalnya berfungsi untuk mengatur rendah-tingginya permukaan air. Hal ini diperlukan untuk mempermudah sistem kerja kapal keruk melakukan eksplorasi di sekitar kawasan ini. Bendungan Pice berada di bagian hulu Sungai Lenggang yang letaknya ada di Desa Cangguh dan lokasinya berdekatan dengan kantor PT Timah di Kawasan Gantong, Belitung Timur. Bendungan ini memiliki panjang sekitar 50 meter dengan 16 pintu air yang setiap pintunya memiliki ukuran 2,5 meter. Bendungan ini juga memiliki jembatan yang bisa dilalui masyarakat menuju Desa Cangguh. Sebagai salah satu bendungan bersejarah di Belitung, bendungan ini memiliki daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah Belitung Timur. Aliran airnya yang deras setinggi sekitar 10 meter menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke bendungan ini. Suasana yang sejuk dengan pemandangan hijaunya bukit menjadikan bendungan yang bercat biru ini begitu nyaman saat dikunjungi. Pelestarian benda cagar budaya merupakan hal yang penting berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda cagar budaya dan sesuai dengan amanat dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional. Pice adalah salah satu bendungan yang menjadi objek wisata yang mengandung unsur sejarah. Pice saat ini harus dirawat secara optimal dengan melakukan system pemantuan. Berdasarkan catatan sejarah pernah terjadi banjir yang puncaknya Tanggal 17 Juli 2017 Hari Minggu sekitar Pukul 07.00 WIB. Air di Bendungan Pice, Gantung meluber ke rumah-rumah warga. Hingga pukul 11.00 WIB air menenggelamkan seluruh rumah di Gantung dan sebagian besar wilayah di empat kecamatan sekitarnya. Bahkan Jembatan Bom tenggelam dan gudang PT Timah di sebelahnya hanya menyisakan muncungan atap saja. Itu adalah banjir pertama terbesar dalam sejarah di Belitung Timur dan semoga jadi yang terakhir.
Lihat artikel lainnya© sipeka app ©2023